Kriteria Penghargaan Guru

    http://www.sragenpos.com/2012/foto-guru-favorit-350969

    Bismillah,…

    Hari Guru selalu menjadi ajang untuk para siswa memberikan penghargaan kepada guru. Setelah upacara bendera biasanya acara pemberian bunga dan penghargaan dilakukan. Semua ide ini biasanya datang dari pengurus OSIS yang membuka kotak suara untuk masing-masing siswa memilih siapakah guru favorit mereka. Guru yang mendapat suara terbanyak yang akan mendapat penghargaan. Kriteria yang dijadikan aturan biasanya : 

    1. Guru Terdisiplin. Murid akan memberikan penghargaan untuk guru yang tak pernah absen dari jadwal mengajar. Tak pernah telat masuk kelas, dan selalu tepat dalam mengembalikan lembar ulangan siswa. Biasanya, data akan diambil dari jurnal kelas, kemudian ditanyakan langsung kepada siswa melalui pemungutan suara.
    2. Guru Terasik. Mengajar tanpa membuat siswa merasa bosan tentu saja tak mudah. Namun, ada saja guru yang selalu menjadi favorit siswa karena cara mengajar yang tak membosankan, tak bikin mengantuk, dan selalu bisa membuat siswa betah berlama-lama di dalam kelas bersamanya.
    3. Guru Termodis/ paling trendy. Siswa adalah pemerhati yang jeli. Apa yang dikenakan guru akan selalu menjadi contoh. Setiap sekolah pasti memiliki guru yang trendi. Dari atas sampai bawah semua serba serasi. Biasanya kriteria ini diraih oleh guru perempuan. Yang paling sering adalah guru seni tari, atau guru musik.
    4. Guru Tersabar. Siswa akan memberikan penghargaan kepada guru yang selama mengajar jarang sekali marah. Tutur katanya halus dan selalu santun. Biasanya guru yang dapat kriteria ini adalah guru senior yang dianggap ibu oleh siswa di sekolah.
    5. Guru Tersenior. Kriteria ini biasanya diumumkan paling akhir. Sebagai penghargaan kepada Guru yang sudah lama mengabdi di sekolah tersebut.

     

    Kriteria penghargaan guru tak jarang membuat persaingan antar tenaga pengajar untuk mejadi lebih baik. Namun, adanya kreativitas semacam ini dari siswa hendaknya didukung oleh sekolah. Bukan sebagai ajang mengolok-olok guru lain yang tak mendapat kriteria. Namun, sebagai acuan supaya guru lebih menghargai siswanya. Seperti mereka yang memberikan penghargaan untuk gurunya.

     

    Jika ide pemberian penghargaan ini berasal dari OSIS. Maka, pembina OSIS harus lebih selektif dengan jenis kriteria yang akan diberikan penghargaan. Jangan sampai menyinggung satu sama lain. Bahkan menjadikan sesuatu yang tidak pantas di lakukan. Misalnya Kriteria Guru tercantik dan tertampan, Guru terseksi, Guru terkaya, dll. Keriteria semavam itu tidak  penting untuk dimasukkan dalam penghargaan.

     

    Tetap berikan penghargaan sesuai kriteria yang dapat di jadikan model untuk siswa. Hari guru tetap meriah, namun ada pesan yang bisa dipetik oleh siswa. 🙂

     

     

     

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca