Kelas pagi adalah kelas yang penuh dengan masalah, ini menurut saya. Mengapa ? karena saya harus menangani beberapa siswa yang memang belum bisa dikatakan siap menerima pelajaran. Bukan hanya pelajaran yang belum siap diterima. Bahkan ada beberapa siswa yang belum siap datang ke sekolah, meskipun sudah mengenakan kelengkapan sekolah. Ketika bel masuk berbunyi, pasti ada saja ulah siswa untuk mengulur waktu supaya tidak segera masuk kelas dan menerima pelajaran.
Seharusnya hal ini tidak terjadi. Bayangan saya, udara pagi yang bersih, hangatnya sinar matahari, dan tubuh yang segar setelah mandi tentunya dapat menjadikan kelas pagi penuh dengan semangat. Adanya beberapa faktor yang membuat siswa mengulur kelas pagi adalah
- Masih adanya rasa kantuk yang tersisa dari tidur semalam.
- Perasaan “badmood” yang dibawa siswa dari rumah. Entah bertengkar dengan kakak atau adiknya. Atau ada masalah di jalan ketika berangkat sekolah.
- Belum sarapan, yang mengakibatkan konsentrasi siswa sering terpecah. Dan sebagainya.
Apapun alasan siswa tersebut, bergantung pada langkah-langkah guru sebelum dan saat berada di kelas. Ada beberapa guru yang begitu datang langsung mencerca siswa dengan pertanyaan yang kurang santai. Misalnya, “Assalamualaikum,..selamat pagi anak-anak. bagaimana PRnya ? ada masalah? jika tidak ada, saya lanjut pada materi berikutnya. Buka LKS halaman 34. Rangkum dalam buku catatan. Kemudian kerjakan latihan soalnya dari halaman 36-40. Yang sudah selesai kumpulkan di meja saya !”.
Kira-kira, apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh semua siswa. Yang sudah konsentrasi penuh tentunya tak ada masalah. Bagaimana dengan yang belum. Saya menggolongkan dalam tiga langkah.
- Langkah Awal. Biasakan memberi 3S kepada siswa. Senyum,…Salam,…Sapa :). Wajah yang enak dipandang dan tidak suram adalah wajah yang selalu tersenyum. Apalagi kelas pagi yang masih segar,..akan lebih ceria dan penuh semangat jika semua tersenyum. Adakalanya dari rumah sudah bermasalah. Masalah yang dibawa itu membuat suasana hati jengkel dan malas. Cobalah untuk mendengarkan lagu kesayangan. Sebenarnya ini cara saya. Mendengarkan beberapa lagu kesayangan dapat mengubah suasana hati yang tadinya marah, dongkol, dll menjadi lebih positif. Setelah tersenyum pada siswa, baru lah salam diucapkan, dan sapa semua siswa dengan pertanyaan yangn menyenangkan pula. “Selamat pagi,..apa kabar anak-anak ? sudah sarapan ? Waaah kelas ini ada yang berbeda rupanya,…Bu Lara melihat sepatu baru loooo :)”. Sapaan seperti ini bisa digunakan untuk menggoda salah satu siswa yang sepatunya baru. Tentu saja kelas akan sedikit ribut ketika kalimat tersebut terucap. Namun,..semangat siswa akan terbentuk.
- Langkah Inti. Selesai menyapa siswa dengan senyuman, maka proses KBM dapat segera dilaksanakan. Berilah pengantar kepada siswa sebelum masuk pada materi pembelajaran yang sesungguhnya. Misalnya, Yang akan dipelajari adalah bagaimana membuat surat lamaran pekerjaan. Sebelum masuk pada apa itu surat lamaran pekerjaan. Singgunglah cerita-cerita tentang “Lamaran”. Misalnya, bagaimana melamar anak gadis, bagaimana melamar pekerjaan,dll. Barulah diarahkan pada materi membuat surat lamaran pekerjaan.
- Langkah Akhir. Mengulang kembali secara singkat materi yang diberikan dari awal hingga akhir. Memberikan tugas kepada siswa dapat dijadikan acuan seberapa paham siswa dengan materi yang diberikan. Tak perlu tugas yang rumit, sederhana namun tetap memenuhi indikasi kemampuan siswa. Ketika menutup kelas jangan lupa mengucapkan maaf dan memberi penghargaan kepada kelas tersebut. Contoh paling mudah adalah memberikan ucapan “Terimakasih untuk senyum dan semangatnya hari ini 🙂 saya akhiri wassalamualikum.Wr.Wb,..selamat pagi/ Selamat siang”.
Ketiga langkah tersebut sering saya gunakan ketika menjanani proses belajar mengajar. Semoga bermanfaat :).