3 Cara Mengatasi Laki-Laki yang Belum Siap Menikah

    “Wahai para pemuda ! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah ! Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa) karena shaum itu dapat membentengi dirinya.” (HR.Bukhori Muslim).

    nikah
    Pernikahan Fandi dan Dewi

    Beruntung rasanya nikah muda :). Saya tidak perlu mengalami hal yang semacam ini.

    Ada yang 7 tahun pacaran, akhirnya putus. Masing-masing dari mereka menikah dengan orang lain. Ada yang hubungan jarak jauh, ketika pulang ke kampung halaman ternyata tambatan hati sudah menikah dengan orang lain. Ada pula yang sudah dibawa kesana kemari, seolah takkan terpisah, akhirnya putus juga. Dan ada pula yang merasa ketakutan tidak mampu menafkahi, sehingga memilih pacaran saja, nikah belakangan. Nanti aja nikahnya kalau sudah punya mobil sendiri, rumah sendiri, dan sudah jadi GM :D. keburu tua dong !.

    Jika indikasi belum siap menikah terjadi pada lelaki kalian, bisa coba tips dibawah ini :

    1. Selalu berdoa dan berharap kepada Allah. Hal yang paling utama adalah meminta kepada Allah jodoh yang terbaik untuk dunia akhirat. Tidak ada salahnya meminta jodoh yang baik dari jauh-jauh hari, bahkan sebelum kita siap menikah. Selalu mendoakan jodoh kita, walaupun belum tau siapa orangnya. Jika sekarang ini sudah ada pilihan, namun belum siap menikah, lanjut ke tips berikutnya.

    2. Tanyakan target besarnya setahun ke depan. laki-laki biasanya memiliki banyak misi untuk masa depan, bahkan mereka membuat list untuk itu. Dari beberapa target yang dia utarakan kita akan tahu, pernikahan berada di posisi keberapa. Atau bahkan kita akan tahu bahwa pernikahan tidak ada dalam daftarnya. Tapi jangan nyerah dulu, barangkali pernikahan ada di tahun ke dua dari target besarnya. Kalau masih bisa bertahan, lanjutkan, kalau dirasa terlalu lama sudahi saja.

    3. The power of “mau dibawa kemana hubungan kita?”. pertanyaan ini pasti di pahami oleh setiap laki-laki.  Jawaban yang diharapkan perempuan adalah pernikahan. Kalau dia hanya memberikan jawaban yang mengambang, tidak ada indikasi ke pernikahan. Sudah relakan saja. Jika dia menjawab, “aku pasti akan nikahin kamu, insyaallah 2 tahun lagi, yang sabar ya”. boleh lah bersabar dulu 🙂 minimal ada harapan. Kalau sudah ada jaminan 2 tahun lagi, selalu mohon kepada Allah, semoga semua lancar.

    4. Baca bukunya Ustadz Felix Siauw “UDAH PUTUSIN AJA”.  Buku ini menuntun kita semua sebagai pemuda supaya mengerti apa hakikat cinta dan pernikahan yang sesungguhnya. Secara garis besar buku ini mengajak kita memperbaiki kualitas diri dan keimanan kepada Allah, dibandingkan berganti-ganti pasangan yang belum jelas ending nya gimana.

    Pada intinya, sebagai perempuan kita harus bertanya secara langsung. Tentunya dengan kalimat dan bahasa yang baik. Jika berlama-lama menunggu, akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Berbeda masalah jika laki-laki yang memiliki hubungan dengan kita benar-benar menginginkan kita menjadi isterinya. Namun masih terhambat karena kontrak kerja yang belum selesai atau kepentingan studi. Yang demikian masih boleh dinantikan.

    NAmun, jika lelaki yang sedang bersama kita sekarang ini menolak menikah karena menunggu untuk punya ini itu. Sebaiknya ikhlaskan saja. Karena sesungguhnya pintu rejeki yang diberikan Allah sebelum dan sesudah menikah sangat berbeda.

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca