Berlibur bersama keluarga adalah hal yang paling dinanti. Terutama bagi ayah dan bunda yang terbilang sibuk dengan urusan kantor. Ketika memiliki waktu untuk bersama dengan keluarga, pasti tidak akan disia-siakan. Banyak pilihan untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Sebagian keluarga memilih untuk berkunjung ke rumah nenek. Ada pula yang memilih untuk di rumah dn menikmati masakan Bunda. Sebagian keluarga memilih mengunjungi tempat wisata.
Beberapa pilihan tempat wisata dapat dicari dengan mudah infonya dengan mesin pencarian, lebih populer dengan panggilan “mbah google 🙂 “. Kalau saya dan suami, masih menjadikan kota Batu dan sekitarnya sebagai tempat favorit untuk berlibur. Salah satunya adalah Jatim Park, baik yang I maupun yang II.
Baru-baru ini, kami berkunjung ke Jatim Park I, yang menjadi pertimbangan adalah karena kami membawa anak-anak turut serta. Kebetulan anak pertama kami sudah mulai tertarik dengan beragam ilmu pengetahuan alam. Ada yang baru di sana. Pertunjukan interaktif antara tiga hewan, yakni Buma si burung Macaw, Iguan si Iguna, dan Momo si monyet. Ketika hewan ini menggelar pementasan secara langsung.
Sebelum memasuki ruang pementasan. Saya berpikir, bahwa pementasan yang akan berlangsung mirip seperti pementasan hewan-hewan yang jadi satu dengan lumba-lumba. Satu hewan didampingi satu pawang, ternyata saya salah.
Begitu masuk, ruang pementasan yang luar biasa semakin membuat saya penasaran. Konsep yang mereka sajikan cukup bagus. Ada satu pembawa acara yang akan memberitahu bagaimana peraturan untuk melihat pementasan tersebut. Acara dibuka dengan tarian khas hutan rimba, yang dibawakan oleh lima orang penari dengan kostum binatang.
Setelah tariannya selesai, barulah artis utama keluar. Yakni si Buma sang Burung Macaw. Walaaaaaah ternyata dia menggunakan kostum ala badut yang menyerupai burung macau. Lebih tepatnya seperti boneka burung macau yang bisa bergerak kesana kemari dan berbicara ini itu. Tentu saja, kan di dalam kostum itu ada orangnya.
Setelah si Buma memperkenalkan diri, dia mengundang teman-teman nya untuk hadir dalam acara interaktifnya. Sayang sekali, yang menjadi Igua dan Momo adalah gambar animasi. Gambar tersebut disuguhkan dalam sebuah layar besar, dengan dubber yang entah berada di mana.
Ketiga hewan ini membahas tentang bagaimana peranan hewan dan keselarasannya dengan manusia. Sesekali mereka memilih penonton untuk diajak ke panggung dan berinteraksi. Terakhir, acara ditutup dengan tarian khas hutan rimba, kali ini semua penonton diajak untuk turut serta, kecuali kalau ruangan terisi penuh. Yang diajak menari hanya mereka-mereka yang berada di atas panggung. kurang lebih durasi pementasannya 30 menit.
Secara keseluruhan, Live show ini sangat mengagumkan dan menarik perhatian. Mulai dari pembukaan sampai penutupan. Yang saya sayangkan adalah kenapa Momo dan Igua hanya terbuat dari gambar animasi ya ? dan dalam percakapan mereka, sering membicarakan hal-hal yang kurang penting. Mungkin niatnya melucu, sayangnya kurang lucu.
Saya dan keluarga sudah dua kali menonton pertunjukan mereka, dengan harapan ada tema lain yang menjadi pembahasan mereka. Ternyata pembahasan dalam live show tersebut tetap sama. Bahkan dialog yang digunakan banyak yang sama dengan sebelumnya.
Jika di rating 1-10 pertunjukan ini mendapat nilai 8 dari kami. Kalau penasaran, dan kebetulan mampir di jawa timur. Monggo mampir, di Jawa Timur Park I Batu. Tapi tiketnya bayar sendiri lhoooo hihi.