Menjadi Guru les merupakan pengalaman yang tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan Guru mapel di sekolah pagi. Entah sejak kapan LBB menjadi alternatif kebanyakan orang tua untuk membantu anak-anak mereka mengejar ketinggalan pelajaran. Banyak orang tua yang mengatakan kepada saya beberapa alasan memasukkan anak mereka ke LBB.
- Perbedaan cara belajar.
Sebagian besar orang tua mengeluh bahwa sistem belajar pada zaman mereka jauh berbeda. Apalagi teknologi informasi yang mulai dijadikan media pembelajaran. Mereka menginginkan anaknya tetap sekolah dan bisa mengikuti segala bentuk pembelajaran yang ada di sekolah. Akhirnya, LBB menjadi salah satu alternatifnya.
- Keterbatasan waktu.
Kedua orang tua yang sibuk bekerja, merasa kesulitan membagi waktu mereka dengan waktu belajar anak mereka. apalgi untuk memantau pembelajaran mereka. Tipe orang tua yang seperti ini, hanya ingin rapor anak mereka naik nilainya pada tiap semester. Minimal tidak ada angka merah. Keterbatasan waktu yang mereka alami, menjadikan LBB sarana yang tepat untuk memantau kegiatan belajar anak-anaknya.
Pada kenyataannya, anak-anak yang ikut LBB terbagi dalam beberapa kategori. Pertama, mereka yang termasuk dalam lingkaran anak-anak yang serius belajar. Kedua, lingkaran anak-anak yanng terpaksa oleh anjuran orang tua. Ketiga, anak-anak yang masuk dalam lingkaran LBB hanya dijadikan tempat untuk nongkrong dan adu gengsi.
Sebagai seorang tentor di salah satu LBB, saya hampir tiap hari kewalahan dengan anak-anak yang masuk dalam lingkup ketiga. Bagaimana tidak, mereka hanya datang, duduk, kemudian pulang. Kebiasaannya adalah saling menyombongkan apa yang mereka punya. Misalnya, motor, Helm seharga ratusan ribu, HP, baju, tas, bahkan uang saku.
Jumlah uang yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Namun, yang mereka lakukan seolah tanpa penyesalan. Seharusnya orang tua mereka tidak begitu saja meluluskan keinginan mereka untuk masuk LBB jika niat mereka hanya semacam itu. Karena tak jarang jika nilai mereka tetap atau turun yang dituding selalu LBB yang bersangkutan. Sudah bayar mahal kok tetap saja sama. Mohon lebih bijak.