Pendidikan untuk anak bisa didapatkan melalui berbagai macam media, tidak hanya di bangku sekolah yan melalui perantara guru, atau di lembaga bimbingan belajar yang bersifat formal. Selalu ada perubahan demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan anak didik yang berkualitas pula. Berbagai media pendidikan digunakan dalam belajar mulai dari yang sederhana hingga yang memenuhi segala aspek pendengaran,ucapan, dan penglihatan yang lebih dikenal dengan media audio visual yang sekarang ini marak digunakandi sekolah-sekolah formal. Karena memang penggunaan media audio visual (seperti film, rekaman suara dan sebagainya) ini lebih mudah dan menarik untuk siswa, namun tidak semua mata pelajaran bisa menggunakan media yang sama.
Jika keluar dari bangku sekolah, tentu saja pendidikan masih melekat dan tetap perlu diterapkan. Kabiasaan anak ialah menonton televise. Beragam acara televisi yang berubah dengan cepat setiap jamnya mampu memberikan pengaruh luar biasa pada perkembangan anak. Jika anak mampu menirukan segala hal yang ditampilkan di televisi, berarti televisi mampu member pengaruh yang sangat besar dengan cara yang mudah.
Tidak jarang anak lebih memilih untuk berlama-lama di depan televisi hingga hafal dengan baik setiap acara televisi yang disiarkan. Apalagi menjamurnya sinetron-sinetron remaja yang berlatar sekolah yang selalu dikemas seragam dengan adegan-adegan yang hanya meenonjolkan persaingan tidak sehat antar siswa, menonjolkan kekayaan yang akhirnya mengajarkan bahwa ada pertentangan antara si miskin dan si kaya, dan yang paling sering ialah terlalu di eksposnya adegan cinta monyet yang sebenarnya tidak terlalu penting. Meskipun hal tersebut terjadi secara nyata di kehidupan yang sebenarnya, seyogyanya bisa dipikirkan kembali untuk menggunakan ide-ide semacam itu. Tidak jarang, banyak anak yang terprofokasi dengan hal semacam itu, membuat semacam kompotan (gang khusus misalnya), atau mebawa barang-barang mewah seperti telepon genggam yang sebenarnya tidak berguna dalam lingkungan sekolah.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pengetian kepada anaknya, untuk tetap berada pada gaya hidup yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya, meskipun orang tua mampu memenuhi segala fasilitas ang dimaksudkan (HP misalnya). Dengan simpulan bahwa untuk memberikan pengertian dan pendidikan yang baik an sesuai bukan hanya tanggungjawab pendidik di sekolah saja dalam ha ini ialah guru. Tetapi pengawasan orang tua juga sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan dan perkembangan psikologi anak, dengan memberikan pembagian waktu dan tontonan yang tepat. Ini bisa dinakan kerjasama antara orang tua dan guru. Dengan begitu anak akan bisa mencemati mana yang bisa menjadi konsumsi mereka dan bukan. sehingga tidak terlalu terpengaruh.(apalagi dah ngerokok dari bayi hehehe)