Bapak dan Ibu Ring Ring

    Andai kata  Agus Ringgo jadi guru. Siswa memanggil beliau Pak Ring,…masih OK lah. Atau Bu Ringgit jadi guru, dipanggil Bu Ring…ndak salah juga. Lah,..kalau nama saya Lara dan saya guru tapi dipanggil Bu Ring Ring,..sedikit aneh. Kenapa sedikit? karena siswa memanggil sesuai kebaisaan saya memainkan HP di kelas. Atau menerima telepon saat pelajaran berlangsung. Alhamdulillah..saya belum pernah dipanggil selain nama saya hihi.

    ketika jam mengajar saya selesai. Sering saya tanyakan pada siswa, “setelah ini siapa?”. “Miss ring-ring buuuu”. Apakah Anda termasuk guru yang punya nama alias ?

    Siapa yang tak tahu HP. Dulu, setiap rumah mempunyai TV seolah menjadi keharusan. Sekarang,..ga punya HP ga gaul lo,…ndesoooo !!! begitu anak muda menyebutnya. Kemudahan komunikasi yang disuguhkan oleh barang mungil namun cukup pintar ini membuat semua pengggunanya merasa nyaman. Dimanapun, kapanpun, asal ada nomor yang jelas dan pulsa yang cukup, komunikasi akan tetap lancar. Meskipun antar benua hihi.

    Namun, keberadaaan HP dinilai tidak tepat jika mengganggu kegiatan belajar mengajar. Sebenarnya, yang salah bukan HPnya. Menurut saya pengguna HP harus mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk menggunakannya. Apakah menngunakan HP ketika proses belajar mengajar sepenuhnya tidak boleh dan salah ? tentu tidak, jika digunakan untuk hal yang tepat. Misalnya, untuk pelajaran matematika yang membutuhkan kalkulator, bisa menngunakan aplikasi yang ada di dalam HP. Contoh lain pelajaran bahasa untuk mendengarkan teks yang memang tidak efektif  jika guru yang membacakan.

    Konsentrasi belajar siswa seketika terpecah ketika terdengar nada dering HP sang guru. Tanpa sungkan sang guru keluar kelas untuk menjawab panggilan tersebut. Akibatnya, kelas menjadi gaduh, ada siswa yang tertawa, menjahili temannya karena bosan, hingga mengejek sang guru dengan menirukan caranya menjawab telepon. Aturan sekolah untuk siswa perihal membawa HP ke sekolah tak jarang diacuhkan siswa. “Ngapain kita ga boleh bawa,..tuh miss ring ring tiap ganti jam nelepon aja.”

    Intinya :

    # Peraturan bagi siswa untuk tidak membawa HP ke sekolah harus berlaku pula untuk guru. Misalnya, tidak mengaktifkan HP ketika KBM berlangsung. karena akan sangat mengganggu konsentrasi KBM ketika ada telepon masuk atau SMS.

    # Penggunaan HP untuk media pembelajaran harus dengan alasan dan guna yang tepat. Karena dari benda imut dan pintar itu masih ada beberapa kebaikan.

    # kalau tidak mau mendapatkan julukan Bapak, Ibu, atau Miss Ring Ring. Hentikan kebiasaan terlalu sering menerima telepon di sekolah. Anda kan guru bukan CS hihi.

    # Gunakan HP yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai berlebihan. Butuhnya cuma telepon dan sms yang dipakai tablet hihi.

     

    Bapak..Ibu,..yuk sama-sama memberi contoh baik pada siswa 🙂

     

     

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca