Sebagian orang berpendapat jadi ibu rumah tangga biasa itu ndak keren. Hoho,..kalau menurut saya sih keren abis,..hihi. KTP (Kartu Tanda Penduduk) menobatkan bahwa ibu rumah tangga adalah jenis pekerjaan. Wow,..kalau jenis pekerjaan berarti kudu digaji dong…yang gaji siapa ya,…suami dong hoho,…
Kalau dilingkungan saya,..bu RT ini ndak pake pembantu lo. Nyuci sendiri, masak sendiri, strika sendiri, ngurus anak sendiri, semua serba sendiri. Padahal kalau dilihat, mampu kok sewa tenaga pembantu RT. katanya, “Eman,..mending masuk kantong, buat perawatan rambut, muka, dll. itung-itung bikin suami betah di rumah hihi”.
Seabrek tugas rumah tangga ternyata bisa lo dilakukan sendiri. Dibilang payah, ya iya lah,…tapi terbayar pas gaji alias nafkah dateng pas awal bulan. Tentunya ndak pake dicicil dong hihi. Saya pun belajar dari mereka semenjak pindah ke desa. Dulu mah, pas di Surabaya enak,..masih bisa nitipin Qays anak sulung saya di TPA. Sekarang ndak bisa,..maklum TPA belum masuk desa,..klo TPA (Taman Pendidikan Alquran mah banyak hihi).
Punya kontrakan, adanya cuma sumur. Semua kegiatan yang berhubungan sama air ya kudu nimba. Alhasil hanya bertahan 5 bulan doang bersahabat sama si timba. Nabung deh, buat beli pompa air otomatis,…siiip kerjaan lebih ringan semenjak punya pompa air. Dasar manusia, ndak puas hanya dengan pompa air otomatis. Saya sebagai ibu rumah tangga yang manja, merengek setiap kali selesai cuci baju. Ternyata ngucek itu capeeeeeeeekkkk buuuuuuuk.
Genap setahun, suami tercinta ngasih kejutan mesin cuci. walah,..makin seru aja jadi ibu RT. Thank you ayah,..hehe. Setelah semua fasilitas yang memudahkan saya itu, bukan berarti tak ada masalah. Sedikit,..eh banyak cerita aja ya bu,..masalah saya adalah ketika harus belanja kebutuhan rumah tangga. Semua kegiatan saya mau tak mau harus melibatkan Qays yang masih 3 tahun. Termasuk belanja. Bagaimana caranya supaya anak aman belanja nyaman. Ini trik saya.
1. Pilih waktu yang tepat.
Pemilihan waktu untuk belanja bersama anak sangat mempengaruhi. Jangan berangkat belanja ketika tengah hari. Selain panas, itu waktunya si kecil istirahat. Waktu yang paling klik adalah ketika pusat perbelanjaan baru dibuka.
2. Selalu dalam kondisi praktis.
Maksud saya dengan kondisi praktis yakni jangan terlalu banyak membawa peralatan. cukup bawa satu tas sedang yang bisa menampung dompet, tissue, dll yang hanya dibutuhkan si kecil. Hal terpenting adalah berpakaian praktis, jangan terlalu hebring bu,..hehe supaya lebih gampang dan nyaman. Kali aja tiba-tiba si kecil minta gendong.
3. Jangan Mengabaikan daftar belanjaan.
Selalu siapkan daftar belanjaan, biar arah dan tujuan ke pusat perbelanjaan jelas. Rencananya beli susu sama Shampoo Baby eeh yang dibeli malah mainan si kecil. So,..daftar belanjaan penting bu,..
4. Libatkan si Anak sebagai pembeli.
Biasanya si kecil cepat bosan, apalagi kalau di lapak sembako. Apa menariknya minyak goreng, lada bubuk, kaldu instan,dll. Supaya menarik buat si kecil, biarkan dia yang mengambil dan meletakkan sembako yang akan dibeli ke dalam troli.
5. Jadikan troli sebagai mainan yang menyenangkan.
Troli akan menjadi benda yang menarik untuk si kecil karena cara kerjanya. Bisa dinaikin dan didorong. Apalagi kalau bentuknya mobil-mobilan. Ketika menaiki troli ajaklah si kecil berimajinasi. Waaaahhh adek naik mobil ya,…ketika butuh ambil barang, stoooooppp pak supir ambilin bunda sabun dong,…letakkan dan berangkaaaaat.
6. Jangan terlalu lama di tempat belanja.
Nah,..kalau semua barang di daftar belanjaan sudah tercentang, Segera ke kasir untuk mengajak si kecil belajar sambil bermain lagi. Bayar dulu ya,…jangan terlalu lama melibatkan si kecil. Kalau rewel bisa berabe,..bawaan banyak, nggendong lagi.
Nah,..ini cara saya mengajak anak belanja. Biasanya, kalau Qays bersikap manis dari awal sampai akhir belanja. Saya kasih Qays hadiah, bisa makanan atau saya belikan mainan di tempat kami belanja. Yang penting ndak berlebihan. Waaahh ceritanya panjang ya. Semoga ndak bosen baca, dan selamat mencoba Bunda :).