Rasanya tak lengkap jika ulangan harian tak menghantui aktivitas siswa selama bersekolah. Menurut bapak dan ibu guru, ulangan harian ialah salah satu cara yang ditempuh untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tuntas atau tidak tuntan. Menurut siswa ulangan harian adalah ratapan dan penderitaan yang harus dianggap takdir selama bersekolah (hehe alay ya). “Lengkaplah sudah penderitaankuuuu”. Kalimat ini pasti menjadi andalan jika dalam sehari ulangan diadakan 2-3 kali.

    Kelas IPA, jam 1-2 pelajaran agama materinya hapalan surat Alfatihah,…(aduuuh kurang berat,….ganti ah) hapalan surat Yasin. Jam 3-4 fisika praktikum di lab. Teng teng teng teng….Istirahaaaaaaaat yeeeeeee !!!!! Setelah jam istirahat usai ulangan matematika, open book sih tapi, tetep aja puyeeeeng. Eeeh jam terakhir bahasa indonesia bikin puisi dengan tema yang telah ditentukan! Haduuuh,….nengok kelas IPS yuuuuk !

    Kelas IPS jam 1-2 nunduuuuk semua, bikin kolom neraca perdagangan plus milyaran angka fiktif hehe . Jam 3-4 mapel sosiologi menjawab pertanyaan seputar hubungan dalam masyarakat yang awal jawabannya pasti sangat erat! Selebihnya ngarang tralala. Istirahat juga dooong,…. jam 5-6 ulangan tata negara, semalem ga belajar, open book aja. Walaaah kok ya gada satupun jawaban di catetan ane…hiks. Eh jam terakhir ulangan antropologi,ย  lisan pula…giman nyonteknya ya.

    Cerita di atas hanya segelintir penderitaan siswa. Terus,…gurunya ga menderita emang? Sebenarnya sama pusingnya, pas ulangan murid pusing belajar atawa cari contekan. Gurunya pusing bikin model ulangan biar muridnya ga nyontek mulu hihi.

    Pengalaman saya sebagai siswa sampai menjadi pengajar. Ada beberapa pemodelan yang dilakukan guru di sekolah ketika musim ulangan tiba. Diantaranya :

    1. MODEL KERPUS SODIK
    Ini bukan si sodiknpake kerpus emaknya lo,…menurut saya model ulangan ini menjadi model ulangan paling klasik dan bnyak digunakan. Kerpussodik = KERtas Punya Siswa Soal diDIKte. Tak jarang siswa menghabiskan bagian medium buku tulisnya ketika ulangan. Siap ulangan anak-anak? Keluarkan lembaran,..soal saya dikte,…setelah selesai bapak/ibu guru duduk di kursi yang telah disediakan hehe. Hayoooo pak, bu,, siapa yang suka pake model seperti ini? Waaah yang lagi baca juga,…

    2. MODEL CALISTUNG
    Ulangan CALISTUNG YUK ! Soal dibaCAkan guru,…dituLIS oleh siswa dilembaran, dihiTUNG deh berapa durasi untuk menjawab. Kalau sudah,..lanjut ke soal nomor 3 hihi

    3. MODEL GANTI GELAS
    Ganti gelas itu siswa yang punya nomor presensinya GANjil TInggalkan kelas, yang nomor presensinya GEnap tetap di keLAS. Biasanya yang part II di luar kelas ga malah belajar lo,..dengerin musik, jajan, eeeh yang ngrumpi juga ada lo hehe. Hayo ngaku…

    4. MODEL BOM KEPAR
    Model ulangan seperti ini biasanya soal didikte terus siswa yang ditunjuk BOleh Mikir kalo KElamaan langsung lemPAR. Itu namanya ngasih BOM buat temen yang lain,..kalo bisa jawab ya asoy,..kalo ndak ya BUuuuuuum kepar deh sama-sama hangus deh hehe

    5. MODEL GRANAT
    Model ulangan seperti ini biasa saya lakukan, karena saya guru yang baik hati sekaligus narsis hehe. Granat itu GRAtisaN yang bikin hemAT. Karena kertas ulangan plus soal yang terketik rapi dibagikan cuma-cuma kepada siswa tanpa mengganti uang fotokopi. Sok dermawan banget ya hehe.

    Nah,..bapak ibu guru tercinta model mana kah yang sering bapak ibu gunakan? Yang manapun semoga tidak memberatkan siswa dan gurunya ya,..:-)ย 

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    2 Comments

    1. Hehehe…..baca postingan mbak jadi malu deh ah… smoga kita makin bisa menyenangkan anak didik kita swaktu ulangan harian. Cara ulangan harian mempengaruhi nilai siswa gak ya? Salam kenal ๐Ÿ™‚

    2. @Christy
      yuk sama-sama berbenah ๐Ÿ™‚ sebenarnya bukan hanya nilai siswa yang akan diketahui,..tetapi secara indovidu guru akan mengetahui materi apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan siswa. Jika siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, nilai akan ikut dengan sendirinya. kalau tanpa nyontek otomatis siswa sudah menguasai dengan baik. Insyaallah ๐Ÿ™‚

    Tinggalkan Balasan ke lala Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca