9 Alasan Kenapa Permintaan Pertemanan Kamu di Facebook Tidak Dikonfirmasi

    hapus temanBerbicara tentang media sosial, rasanya sudah tidak asing lagi. Terutama dikalangan remaja masa kini.  Facebook, Line, Twitter,Google+, Instagram, Weibo, RenRen, Tumblr, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini Line sedang naik daun, karena berhasil melanjutkan kisah asmara Rangga dan Cinta. Bertemu kembali setelah 12 tahun,dan selama itu tak jelas hubungannya bagaimana :). Kalau saya sih ditinggal segitu lama, tanpa kabar ? ya nikah aja sama yang lain hihi. Begitu pula dengan facebook yang menjadi kontrofersi, terutama dalam kasus pidana. Weleh,..bukan ini pembahasan saya, kali ini yang mau dibahas adalah beberapa alasan mengapa ketika kita mengirimkan permintaan pertemanan, namun tidak pernah di konfirmasi sama yang punya akun.Kira-kira kenapa ya ? Ada beberapa alasan sih, monggo dilanjut :).

     

    1. Tidak jelas siapa subjeknya  (yang punya akun). Banyak kasus ketika membuka notifikasi tentang permintaan pertemanan kita membuka terlebih dulu profilnya. Ternyata, nama dan fotonya tidak begitu jelas, dalam artian bukan tidak terbaca atau terlihat. Seringkali, teman kita itu tidak menggunakan nama asli dan foto asli. Terkesan “alay” dan tidak dikenal. Bahkan membaca nama akunnya saja kita kebingungan, karena tidak ada spasi antar kata. Foto profil yang dipajang selalu artis korea. Maklum, penggemar berat. Nah, kalau kamu ingin permintaan pertemanan kamu mendarat dengan lancar dan baik sampai proses konfirmasi, gunakan nama asli dan foto asli. Percaya deh, hal ini jauh lebih baik dibanding menggunakan nama akun yang “alay” dan foto profil palsu.

    2. Isi “timeline” tidak sesuai dengan kepercayaan atau kepribadian kita. Isi “timeline” kamu sangat berpengaruh pada kesediaan teman kamu untuk mengkonfirmasi permintaan pertemanan via FB. Misalnya, teman yang kamu kirimi permintaan pertemanan sangat religius, dan sangat menjunjung tinggi agama. Ternyata di “timeline” kamu ada guyonan yang ujung-ujungnya melecehkan agamanya. Wiiih, jangan berharap besar di konfirmasi ya :). Yang paling sering saya alami adalah, teman-teman  sekolah saya, terutama laki-laki. Banyak tuh yang posting foto-foto cewek seronok. Jelas lah, ndak bakal saya konfirmasi. Bikin kotor rumah (akun FB) saya saja.

    3.Terlalu banyak permintaan pertemanan yang harus di konfirmasi. Nah, alasan yanng ketiga ini, terjadi pada suami saya sendiri. Kebetulan bisnisnya berkecimpung di dunia internet marketing. Sebagai media promosinya adalah Facebook. Entah saking fokusnya kerja atau saking sibuknya, sampai-sampai mengkonfirmasi permintaan pertemanan tidak sempat. Alhasil, banyak teman-teman suami mengirimkan permintaan pertemanan ke akun pribadi saya. Dengan harapan bisa bertanya masalah kerjaan via akun saya.

    4.SKSD (Sok Kenal Sok Deket). Hayo siapa yang sering SKSD ?  Tiba-tiba ngechat, “Hallo, boleh kenal ? kamu tinggal dimana, lagi ngapain? dll ” haduuuh kalo ngadepin akun yang kayak begini, rasanya malas untuk mengkonfirmasi permintaan pertemanannya. karena tidak semua orang nyaman ketika mendapatkan perlakuan seperti ini. Nah, kalau belum pernah kenal  mending biasa aja. Ndak usah sok akrab ya 🙂

    5. Tidak pernah bertemu di dunia nyata. facebook kadang memberikan rekomendasi untuk beberapa akun yang mungkin anda kenal. Biasanya kalau foto profilnya ok langsung deh berminat menjadikan teman. Namun, jika yang kita kirimi permintaan belum pernah kenal di dunia nyata, jarang sekali mau mengkonfirmasi. Sebaiknya, ketika mengirimkan permintaan pertemanan, minta dengan sopan via pesan pribadi. Jelaskan tujuan anda mengirim permintaan pertemanan kepadanya :).

    6. Tidak ada “mutual friends” teman yang sama. Ketika ada akun baru yang mengirimkan permintaan pertemanan kepada saya, selalu saya lirik, siapa teman yang sama. Jika tidak ada, jarang sekali saya konfirmasi, kecuali kalau saya kenal dengan yang punya akun. Punya teman lain di FB ternyata penting ya 🙂

    7. Suka “ngetag” gambar produk. Tidak semua teman kita nyaman lo ketika di tag gambar-gambar dagangan kita. Kita niatnya menawarkan, barangkali tertarik sama produk yang dijual. Sebagian orang menganggap bahwa gambar-gambar itu mengganggu. Jika produk yang ditawarkan adalah produk kesukaan teman yang kita tag, mungkin akan senang-senang saja. Misalnya, kita jualan baju-baju korea. Ternyata yang kita tag adalah pemakai  jilbab. Kira-kira bagaimana ? laku ndak produknya ?. Tak jarang yanng jualan bikin akun sendiri tapi belakangnya pasti ada kata “shop” nya. Nah kalau sudah begini, permintaan pertemanan yang dikirim atas nama “laraShop” akan dilihat dulu. Produknya apa, kalau cocok ya di konfirmasi, kalau ndak ya, abaikan. 🙂

    8.Akun itu kloningan. Siapa yang akunnya sampai Part III ? lara asih, lara asih part I, lara asih part II dan seterusnya. Gileeee bener, akun sebanyak itu buat apa ya ? Nah, kalau ada akun yang sudah part-part an seperti ini, sampai ga ada sparepart nya, dijamin ndak akan saya konfirmasi. WHY ? yang punyakan sama. Paling-paling isinya juga sama kan? Satu akun FB tuh bisa menampung 5000 teman, saya rasa cukup kok. Masih perlu kah bikin dua akun tanpa tujuan ?

    9. Tutup Cerita untuk akun itu. Nah,…alasan yang satu ini biasanya ada hubungan sama masa lalu. Pernah ada hubungan spesial eeeh kandas di tengah jalan. Niat nya sih jalin silaturahmi, tapi doi sudah tidak mau lagi komunikasi . YA wes lah kalau sudah kayak gini move on aja , cari yang lebih kece Ok !

    Sudah tau kan beberapa alasan kenapa permintaan pertemanan kamu bertepuk sebelah tangan, Lebih bijak menggunakan media sosial ya 🙂 Yuk intropeksi diri, alasan mana yang cocok sama kamu :). Boleh di share kok, supaya teman-teman Fb kamu bisa pilih-pilih teman juga. Dan ga sembarangan mengkonfirmasi permintaan pertemanan dari akun lain 🙂

     

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    4 Comments

    Tinggalkan Balasan ke lala Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca