Perempuan Sebagai Istri..!

    ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

    Hai Teteh, apa kabar ? Lagi rempong sama kardus bekas dan alteko ya..? 😃 Mau bikin apa sih Nak ?

    Iya, Bunda nulis ini waktu teteh lagi rempong sama itu semua. Bunda mau cerita sedikit, eh banyak deh. Boleh ? Teteh pasti paham ya, Bunda di rumah bukan hanya sebagai seorang Ibu dari Kakak, Abang, Teteh, dan Dedek. Bunda juga punya status sebagai Istri Ayah.

    Teteh masih ingat ? Kalau Teteh minta izin pengen main keluar rumah. Pengen beli sesuatu. Pengen ngapain aja, Bunda selalu bilang, “Bunda Izin ayah dulu ya.” Dan teteh selalu nanya, “kenapa sih Bunda itu apa-apa selalu izin ayah..?” Baca sampai selesai ya Nak.

    Dulu, salah satu cita-cita bunda adalah menikah di usia muda. Bunda punya alasan kenapa pengen nikah muda. Salah satu alasannya adalah biar bisa punya anak banyak😃. Alhamdulillah, Anak 4 terhitung banyak ya. 😍Alasan lain, supaya tenaga dan pikiran bunda masih kuat untuk membersamai kalian. Doain Bunda dan Ayah yang baik-baik ya. 😘

    Bunda menikah usia 20 tahun. Bagi sebagian orang memang terlalu muda. Harusnya usia segitu sedang aktif-aktifnya berkarir. Teteh masih ingat cerita tentang pekerjaan Bunda dulu adalah seorang Guru kan ? Terus Teteh tanya, ” Kenapa Bunda ndak ngajar lagi..?”

    Ini lo Nak, Setiap apa yang menjadi pilihan kita pasti akan ada hal yang harus di korbankan. Termasuk kesenangan di luar rumah. Kenapa ? karena kita sudah ada Suami yang harus dimintai ridho. Dulu, sebelum nikah, Bunda sih cukup izin ke Mama aja. Oh iya teteh ndak sempat ketemu sama “mama”. Mama meninggal sebelum bunda hamil teteh. InsyaAllah, kapan-kapan ditulis kisahnya sama Bunda ya ☺️

    Tapi Alhamdulillah, Teteh masih bisa lihat Mbah, Ibu nya ayah. Malahan teteh banyak menghabiskan waktu sama Mbah sebelum beliau meninggal. Foto-foto teteh banyak juga sama mbah. Bunda masih simpen, buka aja di galeri. Hafal kan? kata sandi hp dan laptop Bunda. kalau Lupa boleh tanya kakak atau Abang. Eeeeh kok Bunda jadi sedih ya pas bilang kalimat terakhir. 🥹 Udah Yuk, fokus lagi.

    Teteh tau Ndak ? Bahwa Perempuan itu dinikahi atas empat perkara. Yakni : Hartanya, Keturunannya, Kecantikannya, dan Agamanya. Maka, pilihlah perempuan yang taat agamanya. Niscaya akan beruntung. Begitulah Sabda Rasulullah SAW.

    Nah, Teteh tingal pilih nih, Mau jadi perkara yang mana ? Yang terpenting Teteh harus semangat menuntut ilmu agama supaya paham bagaimana menjadi Isteri yang selalu menjadi penyejuk mata suami Teteh kelak. Karena Ridho tertinggi setelah Teteh menikah kelak. tak lagi berada ditangan Bunda dan Ayah. Tapi suami teteh. ☺️

    Kenapa Bunda selalu minta izin dan ridho Ayah atas apa pun yang akan Bunda lakukan. Karena Ayah adalah pemegang Ridho terbesar dalam kehidupan Bunda saat ini. Jika Ayah ridho maka Allah juga ridho. Ini lah bedanya kita sebagai perempuan ketika belum menikah dan sesudah menikah.

    Menjaga ketaatan kepada Allah, Suami, Orang tua, dan Mertua. Allah, adalah tahta tertinggi untuk ketaatan Kita sebagai Hamba. Karena Teteh sudah menikah, tingkatan selanjutnya adalah Suami. Tetap berbuat baik kepada orang tua teteh. Juga Mertua Teteh.

    Senantiasa melaksanakan kewajiban sebagai seorang Isteri dengan gembira dan khusyuk. Ada banyak sekali kewajiban kita sebagai seorang Istri Nak, Terkadang hal ini berat untuk dijalankan. Namun, pahala yang didapat begitu besar.

    Bermurah senyumlah kepada suami. Ini adalah hal sepele yang kadang susah dilakuka. Apalagi ketika kita sedang merasa kecewa dan marah. Berlatih ya Nak, untuk tidak lupa tersenyum kepada suami mu. Karena senyuman kita adalah bagian daripada penyejuk matanya. 🥰

    Bertutur kata yang sopan dan santun. Jika pada orang tua, kita tidak boleh berkata “AH” maka pada suami pun tidak boleh demikian. Jangan bernada tinggi kepadanya ketika marah. Jangan menyebar aib nya ketika teteh sedang kecewa. Berlatihlah, memanggil ia dengan panggilan yang ia sukai. Berlatihlah untuk selalu berkata yang baik atau diam. ☺️

    Menjaga kebersihan diri dan rumah. Sudah menjadi Hak Suami untuk selalu memandang kita dalam keadaan yang baik. Pastikan selalu bersih, wangi, dan rapih. Pakailah pakaian yang ia senangi. Ditambah dengan wajah yang selalu tersenyum . Juga tutur kata yang santun. Sungguh ini akan membuat ia senang. Jika kondisi rumah tidak memungkinkan rapih karena banyaknya anak-anak yang bermain. Minimal kamar tidur kaian yang harus tetap dijaga kebersihan dan kerapihannya.

    Sementara Lima dulu ya Nak 🥰 Semoga Teteh mendpatkan jodoh yang Allah ridhoi untuk membersamai Teteh kelak. Begitu pula teman teteh yang sekarang lagi baca tulisan Bunda ini. Aamiin.

    Terimakasih sudah dibaca sampai tuntas. 🌹

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan Membaca