بسم الله الرحمن الرحيم

    Hai, apa kabar semuanya, Alhamdulillah. kenapa ? lagi galau ?

    Galau kenapa emang ? oooh masalah percintaan to. Rada ribet sih emang. Kalau mencintai dalam diam ujung-ujungnya ditinggal nikah sama yang lain 😫 Kalau disampaikan kita cinta sama dia, malu, insecure, dan lain sebagainya. Pacaran atau dijalanin aja dulu, numpuk dosa. Naudzubillah. Apalagi kita ini perempuan. Banyak sekali yang mesti dijagain, ya kan ? Apalagi bakal jadi Isteri dan Ibu. Sini-sini, mau baca cerita aku ga ? mana tau bisa menghibur kegalauan kamu. 😌

    Ada kisah tentang seorang anak perempuan yang mendapat pernyataan cinta dari seorang pemuda. Saat itu usia keduanya masih sangat muda, 17-18 tahun. Masih sama-sama duduk di bangku SMA. singkat cerita, setelah mengetahui perasaan masing-masing. Si pemuda menyatakan niat baik nya. Yakni mengajak si gadis menikah.

    Siang itu, ketika mereka berpapasan di jalanan menuju kantin sekolah. Si pemuda memberikan secarik dengan tuisan yang sangat sederhana. Namun, membutuhkan kesiapan yang luar biasa untuk mengambil keputusan dan menjalaninya. “Nikah Yuk..!” sederhana bukan ? tapi sungguh ini tak mudah untuk gadis kelas 2 SMA. Terlebih pemuda itu cinta pertamanya.

    Sebagai seorang anak, tentu saja si gadis tidak bisa menyembunyikan hal ini dari orang tuanya. Curhatlah dia kepada Mamanya. Dengan memberikan penjelasan bahwa ia pun mencintai si pemuda. ” Bukan mbak ndak mau Mah, diajak nikah, tapi kan Mbak masih sekolah. Mbak juga masih banyak cita-citanya.” Dengan santai sang Ibu memberikan pendapatnya. ” Sekarang gini aja, Mbak kalau mau nikah…sok nikah. Kalau mau sekolah, fokus dulu. Jangan mikirin nikah. Doain aja terus, kalau jodoh Allah pasti ijinin kalian nikah.”

    Dan setelah itu, Mereka tidak pernah saling menyapa walau satu sekolah hingga masa SMA berakhir, Qodarullah, mereka bertemu kembali setalah 7 tahun. Allah mengatur peretemuan mereka dengan begitu indah di salah satu stasuin kereta api di surabaya. Ternyata selama perjalanan menuju surabaya mereka satu kereta, beda gerbong.

    Pemuda itu naik dari stasiun jombang, berada di gerbong paling belakang. Si gadis naik dari stasiun Mojokerto, dan berada di gerbong paling depan. Dan bertemulah mereka di depan pintu keluar stasiun kereta api. Si gadis menyadari keberadaan si pemuda terlebih dulu. Tentu saja tidak ada yang berubah drastis walau 7 tahun tidak bertemu. Namun, si gadis cukup yakin bahwa itu dia. Pemuda yang menjadi cinta pertamanya, dan ia tolak lamarannya. 🙁

    Si gadis berjalan dengan cepat, sesekali menyusup ke kerumunan penumpang lain. Tujuannya supaya tidak terlihat jelas oleh si pemuda. Qodarullah, pemuda itu masih sangat jeli. Dan, ia pun menyapa. “Alamaaaak, kok tau aja sih”. gumam si gadis dalam hati.

    “Apa kabar ?” Tanya pemuda itu singkat.

    “Baik, Kamu..?” tanya si gadis.

    “Baik, Kamu buru-buru ?” Tanya si pemuda.

    “Iya, ada kelas jam ke 2”. Jawab si gadis.

    “Tunggu sebentar..!” Si pemuda pergi meninggalkan si gadis. dan memang hanya sebentar, sembari kembali membawa sekotak susu coklat dingin dan sebatang coklat. “Ini, buat kamu.”

    Si gadis menahan senyum, karena ga nyangka si pemuda masih ingat dengan apa yang dia suka. ” Terima kasih, maaf ya, aku duluan.”

    “Satu lagi, Nikah yuk..!” Ajak pemuda itu tegas.

    ” Ya Allah, nikmat mana lagi yang aku dustakan”. Gumam dia dalam hati. Dan kali ini senyumnya sudah tak tertahan lagi. Bagaimana tidak gembira. Lelaki yang dulu ia tolak lamarannya. Ternyata……(boleh teriak ga nih). 😆🥰

    Tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Jawaban gadis itu seolah jadi lampu hijau, ” Mas serius ? kalau gitu aku tunggu bulan depan di rumah ketemu mama ya, Assalamu’alaikum.” Si gadis pun berlalu setelah mendengar jawaban salamnya. Tanpa meninggalkan alamat, atau nomor telp.

    Kira-kira sebulan kemudian kisah nya bagaimana nih ? Beneran datang ga ya ? ketemu ndak ya rumah si gadis ?diterima ga ya lamaran nya ?

    lanjut di #2 boleh ya ? 😁

    Kisah ini tuh benar-benar nyata. Bukan sinetron pun cerita fiksi lain di aplikasi novel kekinian. hehehe

    Ketemu lagi di #2 ya 🥰

    Berlangganan ke Blog via Email

    Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

    Bergabung dengan 150 pelanggan lain

    4 Comments

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Eksplorasi konten lain dari Lara Asih Mulya, S.Pd.

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan Membaca